Miris, Diduga Malapraktik Ibu dan Bayi di Indramayu Meninggal usai Persalinan

Andrian Supendi, Evan Payong
Viral Video Ibu dan Bayi di Indramayu Meninggal usai Persalinan, Suami Sebut Diduga Malapraktik (Foto: Tangkapan Layar)

INDRAMAYU, iNewsBelu.id - Video yang menampilkan narasi ibu dan bayi meninggal dunia usai bersalinan di salah satu rumah sakit di Indramayu, Jawa Barat (Jabar), viral di media sosial. Suami dari ibu dan bayi itu pun melapor atas dugaan malapraktik

Video yang berdurasi 21 menit 16 detik itu telah ditonton sebanyak 1,4 juta kali dan mendapat 16.624 komentar netizen serta telah dibagikan sebanyak 29.192 kali.

Dalam video tersebut menampilkan seorang bayi meninggal setelah dilahirkan oleh seorang ibu bernama Kartini (23), asal Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Nahasnya, tak lama berselang sang ibu pun turut meninggal. Pihak keluarga pun menduga adanya malapraktek yang dilakukan oleh dokter dan perawat di RS tersebut. Menurut suami korban, Tasrun (30) mengungkapkan, awalnya sang istri dibawa ke puskesmas untuk memeriksa kandungannya.

"Awal mulanya istri saya merasa mules, langsung dibawa ke Puskesmas, saat itu baru bukaan pertama. Nah, pas sekitar pukul 14.00 WIB dibawa lagi ke puskesmas, terus dirujuk rumah sakit," ucapnya saat melakukan pelaporan ke Mapolres Indramayu, Rabu (20/12/2023). Tasrun mengatakan, saat tiba korban tidak mendapatkan tindakan pelayanan dari pihak rumah sakit.

"Gak dilayani cuma diliatin sampe dua tiga jam, karena baru bukaan pertama, nyampe pukul 20.00 WIB gak ditangani lagi sampai bukaan ketiga," katanya lagi. Setelah berada tiga jam, sang istri baru menerima tindakan dari pihak rumah sakit. Tasrun menyatakan, kematian anak pertamanya itu diduga karena malapraktik. Pasalnya, penanganan persalinan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit diduga tidak sesuai aturan.

"Bayi saya meninggal itu, katanya tali puser ngikat, langsung dipotong. Padahal tangan bayi itu masih gerak, cuma pas tali puser dipotong, langsung ditarik kepalanya, itu ditariknya gak pelan-pelan, jadi posisi kepala sudah nongol separo, langsung diteken dan ditarik lagi," katanya.

Nahasnya, Tasrun tidak hanya kehilangan calon anak pertamanya, namun ia pun harus kehilangan istrinya.

"Bayi langsung meninggal, kemudian antara 15-20 menit baru istri saya yang meninggal. Nah kata pihak rumah sakit, katanya ada penyakitnya, padahal istri saya gak ada penyakitnya," ujar dia. Tidak terima dengan tindakan dugaan malapraktik dari pihak rumah sakit, keluarga korban pun melaporkan peristiwa itu ke Polres Indramayu. Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar, menurutnya suami korban melaporkan atas dasar dugaan malapraktik terkait penanganan persalinan.

Editor : Stefanus Dile Payong

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network