Tak Pernah Jadi Pangdam
Beberapa tahun kemudian ketika Benny pensiun, Luhut merasakan dampak dari kedekatannya dulu. "Saya menerima konsekuensi karena jadi golden boy Pak Benny. Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Kasdam atau Pangdam. Bagi saya itu harus bayar sebagai akibat kesetiaan yang tegak lurus. Dan saya bangga mampu menjalankan nilai-nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya," kata peraih trofi Payung Emas (lulusan terbaik) Kursus Lintas Udara pada 1971 ini.
Untuk diketahui, berbagai jabatan elite di Kopassus pernah disandang Luhut kala semasa perwira pertama hingga menengah. Namun ketika menembus perwira tinggi, dia berada di tempat-tempat yang 'kurang prestisius'. Semasa Brigjen, Luhut didapuk sebagai Wadapussenif Kodiklatat. Dia tembus bintang dua saat dipromosikan sebagai Danpussenif Kodiklatad. Puncaknya, sebagai Letjen Luhut diplot sebagai Dankodiklatad.
Dalam rentang itu, peraih sangkur perak Kursus Komando (lulusan terbaik) ini praktis tak pernah merasakan jabatan teritorial sebagai Pangdam. Luhut Juga Tak pernah mencicipi jabatan bergengsi yang diidamkan semua prajurit Baret Merah, yakni Danjen Kopassus.
Karier militernya bahkan berakhir lebih cepat. Luhut harus meninggalkan dunia militer yang membesarkan namanya karena diperintahkan Presiden BJ Habibie menjadi Duta Besar RI untuk Singapura.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait