Indonesia Butuh Pemimpin yang Berani Berhadapan dengan Negara Mana pun

Raka Dwi Novianto, Evan Payong
Presiden Jokowi dalam sambutan Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah. (Foto tangkapan layar).

"Jangan sampai saat ganti pemimpin ganti visi, ganti orientasi sehingga kita harus mulai semuanya dari awal lagi, sudah SD, sudah SMP, sudah SMA ganti pemimpin ganti visi lagi sehingga mulai lagi dari SD, SMP, SMA Universitas. Ganti pemimpin balik lagi kita harus mulai dari SD lagi kapan kita S1, S2, S3 dan seterusnya," tambahnya. Jokowi juga meminta kepada masyarakat agar tidak mudah terpecah belah di Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, lompatan besar bangsa tidak boleh terhalang oleh perebutan kekuasaan.

"Masyarakat tidak boleh terbelah karena pemilu. Kedamaian juga tidak boleh koyak karena pemilu. Dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan," kata Jokowi. Menurut Jokowi, dalam demokrasi menang atau kalah dan saling adu argumentasi merupakan hal yang wajar.  Terpenting menjaga persatuan  dan kesatuan. 

"Dalam demokrasi perbedaan pilihan itu wajar, beda pilihan itu wajar, menang dan kalah itu juga wajar. Adu argumentasi adu argumen itu juga wajar, yang penting dan paling utama persatuan kesatuan kita harus tetap kita jaga bersama-sama," katanya.



Editor : Stefanus Dile Payong

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network