JAYAPURA, iNewsBelu.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua, tak hanya menjadikan ibu-ibu serta anak-anak sebagai tameng saat melakukan serangan brutal ke pos-pos TNI dan Polri. KKB juga mengajak remaja SMP dan SMA untuk melakukan serangan brutal bersenjata tersebut.
Pelibatan para ibu-ibu, anak-anak, serta remaja SMP dan SMA dalam melakukan serangan brutal bersenjata tersebut, tentunya juga merupakan bentuk pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM). Dugaan keterlibatan remaja dalam melakukan serangan brutal yang dilakukan KKB, diketahui dari sejumlah foto-foto yang dirilis Pendam XVII/Cenderawasih.
Kapendam XVII/Cenderawasi, Kolonel Kav. Herman Taryaman dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, KKB telah memobilisasi perempian, mama-mama Papua, anak-anak, serta remaja dalam melakukan serangan brutal terhadap prajurit TNI dan Polri.
"Mobilisasi remaja pelajar SMP dan SMA oleh KKB, untuk menyerang TNI dan Polri tersebut, terungkap saat prajurit TNI dan Polri melaksanakan pencarian pilot Susi Air di wilayah Nduga, maupun di wilayah lainnya di Papua," ujar Herman. Bukan hanya dengan provokatif di media sosial (Medsos), namun KKB juga mengajak secara langsung dengan mendatangi para remaja pelajar SMP dan SMA untuk menyerang prajurit TNI dan Polri yang sedang bertugas.
"Warga menyampaikan, gerombolan KKB atau KST dan simpatisannya berupaya mengajak, serta mempengaruhi remaja pelajar SMP dan SMA di Nduga untuk bergabung dalam gerombolan tersebut yang kemudian diajak untuk menyerang aparat TNI, pada Selasa (25/4/2024)," imbuh Herman.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait