Sebagai PM Inggris yang baru saat itu, Truss menghadapi beberapa tantangan besar, yakni inflasi yang merajalela, lonjakan biaya energi, memburuknya layanan publik, aksi industri yang masih berlangsung, serta rencana kemerdekaan Skotlandia. Di luar negeri, dia menghadapi perang Ukraina dan permasalahan seputar ketidakharmonisan Inggris dengan Uni Eropa.
Delapan kandidat berpartisipasi dalam pemilu tahap pertama untuk menggantikan Johnson. Setelah pemungutan suara di antara anggota parlemen Konservatif, Rishi Sunak mendapat suara terbanyak dengan 137 atau 38,3 persen. Truss berada di urutan kedua dengan memperoleh 113 suara (31,6 persen), dan Penny Mordaunt, Menteri Perdagangan mendapat 105 suara (29,3 persen) yang membuatnya otomatis tereliminasi. Putaran selanjutnya pada pemungutan suara anggota partai, Truss mengalahkan Sunak dengan 57 persen melawan 43 persen.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Profil Liz Truss, Perdana Menteri Inggris yang Mundur setelah 45 Hari Menjabat ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/internasional/profil-liz-truss-perdana-menteri-inggris-yang-mundur-setelah-45-hari-menjabat/2.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait