LONDON, iNews.id - Charles akan diproklamirkan sebagai raja Inggris yang baru, Sabtu (10/9/2022). Putra tertua Ratu Elizabeth II menjadi pewaris takhta kerajaan Inggris setelah kakeknya meninggal pada 1952.
Berikut penjelasan mengenai protokol aksesi raja baru dan upacara yang intinya meresmikan Charles sebagai raja Inggris yang baru.
Dewan Aksesi telah dibentuk dan bertemu di Istana St James, tempat para anggota mengumumkan secara resmi pengganti Ratu Elizabeth II. Dewan tersebut dibentuk oleh para tim Penasihat yang dirahasiakan.
Mereka sudah memberi masukan kepada raja dan ratu Inggris sejak era Norman. Keanggotaan dewan mencapai 670 orang, terdiri atas para politisi senior, termasuk Perdana Menteri Liz Truss, serta para pemuka gereja, seperti uskup.
Selain itu Lord of Mayor of London, pegawai senior pemerintah, dan Komisaris Tinggi dari 14 Persemakmuran, juga duduk di dewan. Lord President saat ini dijabat oleh anggota parlemen, Penny Mordaunt. Semua Penasihat diundang namun biasanya tidak semua bisa hadir tepat waktu. Sebagai perbandingan, saat aksesi Ratu Elizabeth II pada 1952, setelah mangkatnya Raja George VI, hanya 191 anggota dewan aksesi yang hadir.
Tugas Dewan Aksesi terbagi menjadi dua:
Bagian I
Lord President mengumumkan kematian Ratu sementara juru tulis dewan, Richard Tilbrook, membacakan naskah Proklamasi Aksesi. Pada kesempatan itu digelar penandatanganan proklamasi oleh anggota keluarga kerajaan yang hadir, perdana menteri, Uskup Agung Canterbury serta Earl Marshal - Duke of Norfolk, Edward Fitzalan-Howard, bangsawan utama yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan upacara kenegaraan.
Setelah teks Proklamasi ditandatangani, Lord President menyerukan mengheningkan cipta kemudian Dewan Aksesi menyelesaikan tugas lain seperti menyebarkan teks proklamasi serta memberi arahan untuk melakukan tembakan salvo artileri di Hyde Park London dan Menara London.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait