"Bahkan, rumah milik Bu Sisum terkena longsoran hingga akhirnya hilang. Alhamdulillah rumah dalam kondisi kosong, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Ia mengatakan tanah longsor tersebut juga berdampak terhadap dua rumah warga lainnya, yakni Sukino Pentet dan Anto Togleng.
"Rumah Pak Sukino Pentet yang sedang kosong itu terkena longsoran di bagian dapur, sedangkan rumah Mas Anto Togleng terpaksa dikosongkan karena kondisinya membahayakan," jelasnya.
Saat ini, kata dia, Sisum maupun dua keluarga lainnya mengungsi di rumah keluarga atau tetangga yang kondisinya aman. Selain tanah longsor di Banjarpanepen, kata dia, bencana banjir juga melanda Desa Selandaka dan Desa Karanggedang.
"Kalau banjir di Desa Selandaka sudah mulai surut," kata Ahmad. Sementara dalam rekaman video kiriman Camat Sumpiuh, salah seorang korban longsor, Sisum menceritakan kronologi kejadian yang menimpa rumahnya.
Perempuan tua itu mengatakan ketika hujannya sangat lebat, air di saluran dekat rumahnya mengalir sangat deras. Melihat kejadian tersebut, Sisum mengaku langsung lari meninggalkan rumah tanpa membawa apa pun. "Akhirnya rumah saya hilang terbawa material longsor," katanya.
Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Longsor dan Banjir Terjang Banyumas, Arus Lalu Lintas di Jalur Selatan Jateng Tersendat "
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait