Setelah penembakan itu, petugas polisi dan tentara menjaga gerbang fasilitas yang merupakan bagian dari kompleks besar bangunan militer di utara ibu kota. Menurut Bangkok Post, Thailand memiliki tingkat kepemilikan senjata yang tinggi namun insiden penembakan massal sangat jarang terjadi. Namun dalam satu tahun terakhir, setidaknya ada dua kasus penembakan pembunuhan oleh tentara.
Pada 2020, dalam salah satu insiden paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir, seorang tentara menembak mati 29 orang. Dia mengamuk selama 17 jam dan melukai lebih banyak lagi. Dia pun ditembak mati oleh pasukan komando. Penembakan massal itu, yang mengejutkan Thailand, terkait dengan sengketa utang antara pria bersenjata Sersan-Mayor Jakrapanth Thomma dan seorang perwira senior. Petinggi militer menggambarkan si pembunuh sebagai tentara nakal. Militer memiliki pengaruh kuat dalam banyak aspek kehidupan di Thailand. Mulai dari politik hingga bisnis.
Militer telah berkali-kali melakukan intervensi untuk merebut kekuasaan selama beberapa dekade. Intervensi terakhir terjadi pada 2014
Artikel ini telah tayang di yogya.inews.id dengan judul " Sersan Mayor Ngamuk, Tembak Mati 2 Rekan dan Lukai 1 Prajurit Lain ", Klik untuk baca: https://yogya.inews.id/berita/sersan-mayor-ngamuk-tembak-mati-2-rekan-dan-lukai-1-prajurit-lain/2.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait