LABUAN BAJO, iNewsBelu.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar kegiatan Integrated Industry and Investment (3i), Jumat (9/9/2022) lalu. Kegiatan ini diberikan untuk pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Tenggara (NTT).
Rangkaian kegiatan 3i meliputi fasilitasi pembiayaan Sertifikasi SNI 9042:2021 (SNI CHSE) secara gratis kepada usaha yang masuk dalam kategori UMKM di Labuan Bajo. Selanjutnya ada temu bisnis penguatan rantai pasok UMKM di sektor parekraf.
Melalui program ini, Kemenparekraf berupaya mendorong terciptanya peningkatan kualitas produk UMKM dan memperkenalkan produk tersebut kepada jaringan industri yang lebih besar seperti chain hotel.
Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno saat hadir dalam acara 3i secara daring, Jumat (9/9/2022), menjelaskan, perekonomian Indonesia pada triwulan I 2022 tumbuh sekitar 5,44 persen. Tentunya situasi ini akan memicu peningkatan aktivitas bisnis terutama UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
Terlebih UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia serta mengintegrasikan investasi lebih dari 60 persen. Hal ini perlu dibarengi dengan program yang dapat mengoptimalkan potensi tersebut. Salah satunya dengan menghadirkan kegiatan Integrated Industry and Investment (3i) yang dilakukan di Goa Batu Cermin, Labuan Bajo.
"Kita sudah memfasilitasi sertifikasi CHSE bagi 12 ribu usaha pariwisata di seluruh Indonesia. Kita juga melakukan kegiatan program penguatan rantai pasok atau supply chain UMKM di sektor parekraf," kata Sandiaga, Jumat (9/9/2022).
Kemenparekraf, sebelumnya juga telah memfasilitasi akses pembiayaan bagi pelaku UMKM yang salah satunya melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Serta membantu proses penerbitan Nomor Izin Berusaha (NIB) melalui sistem OSS berbasis risiko, dengan tagline GAMPIL (Gampang Pengurusan Izin Loh) yang merupakan fasilitasi coaching clinic agar para pelaku usaha parekraf yang hendak memulai aktivitas usahanya semakin dimudahkan
Sejak diluncurkannya sistem OSS berbasis risiko, Kemenparekraf telah berhasil memfasilitasi penerbitan NIB (Nomor Induk Berusaha) sebanyak 281.719 NIB di Seluruh Indonesia, dimana 97,48 persen merupakan skala UMKM.
"Pesan Presiden beberapa waktu lalu agar mendorong UMKM harus mengembangkan skala usahanya dan akses pembiayaan harus kita buka selebar-lebarnya," katanya.
Diketahui, tahun 2021 tersalurkan KUR bagi 3,4 juta pelaku parekraf dengan total Rp129 triliun. Semester I tahun 2022 telah menyalurkan KUR ke 1,5 juta pelaku parekraf senilai Rp71,4 triliun.
Dengan demikian, Menparekraf Sandiaga berharap, target penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru dan berkualitas di tahun 2022 serta 4,4 juta di tahun 2024 dapat terwujud.
"Kita harapkan peningkatan taraf hidup masyarakat dan memperluas peningkatan taraf hidup dan lapangan kerja yang kita arahkan untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait