Sekjen Syarikat Islam : Beban Rakyat Bertambah Berat karena Kenaikan Harga BBM

Wahab Firmansyah
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Syarikat Islam (PP SI) Ferry Juliantono menilai kenaikan harga BBM merupakan keputusan yang salah. FOTO/IST

Gelombang protes rakyat menjadi wajar ketika aspirasi mereka semakin tidak terdengar. Ada perasaan umum di masyarakat bahwa negara makin tidak adil," kata Ferry yang pernah dipenjara pada 2008 selama setahun karena menentang kenaikan harga BBM. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM pilihan terakhir pemerintah. Pihaknya telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Jokowi menyebut kenaikan harga BBM merupakan keputusan tersulit yang dirinya ambil. Menurutnya, dinaikkannya BBM merupakan jalan terakhir bagi pemerintah. "Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM, sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapatkan subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.

Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp10.000 per liter, kemudian solar subsidi dari Rp5.150 mejadi Rp6.800 per liter, dan pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Editor : Stefanus Dile Payong

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network