"Korbannya lebih dari satu orang. Pelaku diduga berinisial SAS yang ketika itu sebagai vikaris di GMIT di Alor Timur Laut," ucap Yames, Minggu (4/9/2022).
SAS rupanya selain sebagai vikaris, dia juga mengajarkan anak sekolah pada Minggu. Diduga anak sekolah Minggu inilah menjadi korban.
Pengakuan para korban, pelaku telah melakukan persetubuan berulang kali dengan waktu dan tempat yang berbeda selain di kompleks gereja. Kini polisi masih mengejar pelaku yang kini telah kembali ke Kupang karena alasan selesai masa tugas pelayanan di Alor. SAS akan mempersiapkan pentahbisan dirinya sebagai pendeta.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait