JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra menanti suntikan dana negara berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun. Anggaran ini bersumber dari cadangan pembiayaan investasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022.
Meski Garuda Indonesia harus mengikuti seluruh prosedur dan tahapannya, Irfan berharap anggaran tersebut bisa dicairkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada pekan depan ini.
"(PMN) nggak lambat, kita ikutilah proses ini kan, ada aturannya kita ikuti. Saya pengennya minggu depan, pengennya," ungkap Irfan, Minggu (14/8/2022).
Irfan memastikan PMN sebesar Rp7,5 triliun itu tidak dicairkan secara bertahap, namun sekaligus. Saat ini, emiten bersandi saham GIAA itu tengah menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukumnya pemberian PMN.
"Ada Peraturan Presiden-nya, ada ini itu kan masuk itu kan injeksi, ada implikasi terhadap pemegang saham yang lain, di nilai saham berapa? Ini membutuhkan kehati-hatian dan memastikan bahwa semua orang diperlakukan fair," kata dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Garuda Indonesia akan menerima dana segar tersebut. Dia menilai suntikan PMN perlu dilakukan pemerintah, lantaran Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan national (flag carrier).
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait