NEW YORK, iNews.id - Orang terkaya di dunia, Elon Musk menantang CEO Twitter Parag Agrawal untuk debat publik terkait akun palsu dan spam. Ajakan ini terjadi tengah pertempuran hukum atas akuisisi perusahaan media sosial itu senilai 44 miliar dolar AS. Musk sebelumnya mengajukan tawaran dengan Securities and Exchange untuk mengakuisisi Twitter kembali pada bulan April tahun ini. Setelah perusahaan setuju untuk melanjutkan dengan kesepakatan pribadi, Musk mengatakan dia menghentikan akuisisinya, dan menuduh Twitter menyajikan nomor palsu, termasuk dalam pengajuan SEC, yang berkaitan dengan jumlah pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi dan jumlah pengguna aktif harian.
Twitter kemudian menggugat Musk di pengadilan kanselir Delaware untuk memastikan kesepakatan akan berjalan seperti yang dijanjikan, dan Musk mengajukan gugatan balik dan gugatan balik di sana pada 29 Juli. Mengutip CNBC International, dalam serangkaian tweet yang dicuitkan Musk, dia berinteraksi dengan seorang penggemar yang telah merangkum tuduhannya tentang Twitter termasuk bahwa itu menghalangi dia dan memberinya data usang dan kumpulan data palsu ketika dia meminta perincian perusahaan tentang bagaimana tabulasi mDAU, dan perkiraan untuk akun spam dan bot.
“Ringkasan masalah yang bagus. Jika Twitter hanya menyediakan metode pengambilan sampel 100 akun mereka dan bagaimana mereka dikonfirmasi sebagai akun asli, kesepakatan harus dilanjutkan dengan persyaratan asli. Namun, jika ternyata pengajuan SEC mereka secara material salah, maka seharusnya tidak,” ujar CEO Tesla dan SpaceX itu dikutip, Minggu (7/8/2022)
CEO Twitter, Parag Agrawal (Foto: Economic Times)
Selain itu, Musk memulai jajak pendapat Twitter meminta pengikutnya untuk memilih 'apakah kurang dari 5 persen pengguna harian Twitter palsu/spam?'. Selain itu, dia juga menulis ajakan debat publik terhadap Agrawal terkait permasalahan tersebut.
“Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat publik tentang persentase bot Twitter. Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki < 5 persen pengguna harian palsu atau spam!” tulis Musk.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait