Dalam kondisi seperti itu Pratu Suparlan masih berupaya melawan. Dia mengambil granat di saku celananya dan melompat ke arah pasukan Fretilin sambil berteriak. "Allahu akbar," teriak Pratu Suparlan seperti digambarkan dalam buku "Kopassus untuk Indonesia, Profesionalisme Prajurit Kopassus". Lima pasukan Kopassandha lainnya melihat langsung kejadian itu dan segera meminta bantuan tim lain untuk menyerbu pasukan Fretilin. Pratu Suparlan ditemukan gugur. Sementara 83 pasukan Fretilin tewas dan beberapa lainnya ditangkap hidup-hidup. Berkat keberaniannya, Pratu Suparlan dianugerahi kenaikan pangkat Kopda (anumerta) dan tanda jasa Bintang Sakti. Nama Pratu Suparlan pun diabadikan menjadi nama Lapangan Udara Perintis di Pusdiklatpassus Batujajar.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait