"Kita sudah menghadapi potensi baru di Indonesia, yakni migas nonkonvensional yang cadangannya cukup besar dan sudah dilirik investor dari luar negeri," kata dia, dalam acara daring mengenai energi, Senin (25/7/2022).
Menurut dia, pengembangan migas nonkonvensional sudah tidak bisa lagi mengacu pada fiscal terms yang saat ini diperuntukkan untuk pengembangan migas konvensional. Karena itu, menurutnya, perlu adanya perbaikan sehingga ekonomis untuk dikembangkan.
"Karena sudah jauh berbeda. Nah, ini harus diantisipasi kalau ada payung hukumnya jadi besar," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal mengungkapkan, potensi migas nonkonvensional paling besar saat ini ada di Sumatera Tengah. Selain itu, juga ada di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.
"Paling besar saat ini untuk migas nonkonvensional ada di Blok Rokan. Ada juga di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur tetapi masih kecil-kecil. Kalau MNK fokusnya masih di WK Rokan," ucapnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait