nformasi yang dihimpun menyebutkan, untuk memuluskan aksi bejatnya, terduga pelaku Anto menggunakan modus memanjakan para korban saat membeli jajanan di warung miliknya. Pelaku memangku dan memeluk korban. Saat itu lah, pelecehan seksual terjadi.
Aksi bejat Anto terbongkar setelah seorang korban menceritakan peristiwa yang dialami kepada ibunya. Mendapatkan laporan anak, sang ibu lantas melapor ke Kepala Desa Sidua-dua Syahrul Hidayat. Tidak menunggu lama, Kepala Desa Sidua-dua Syahrul Hidayat pun mendatangi rumah terduga pelaku. Saat itu, belasan warga sudah ramai berkerumun di depan rumah terduga pelaku. Untuk menghindari amuk massa, Kades Sidua-dua langsung mengamankan terduga pelaku Anto dan membawanya ke Mapolsek Kualuh Hulu.
Kades Sidua-dua Syahrul Hidayat mengatakan, peristiwa ini terungkap setelah warga melaporkan tindakan Anto yang diduga telah melecehkan puterinya. "Dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Anto sudah dua kali," kata Kades Sidua-dua Selain ke Polsek Kualuh Hulu, ujar Syahrul Hidayat, kasus dugaan pelecehan seksual ini juga dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Labuhanbatu Utara.
Ketua KPAID Kabupaten Labura Ardiansah Harahap mengatakan, peristiwa seorang pria bernama Anto nyaris diamuk massa diduga karena melakukan pelecehan seksual benar terjadi.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait
