SARMI, iNews.id - Sedikitnya tiga polisi ikut terluka saat mengamankan Sekretaris Daerah Kabupaten Sarmi Elias Bakay yang dikeroyok dan dibacok sekelompok massa pendemo menuntuk ganti rugi hak ulayat Jembatan Tor Atas, Jumat (27/5/2022) petang.
Mereka kini mendapat perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Sarmi. Informasi diperoleh iNews, ketiga anggota Polres Sarmi ini terluka akibat dikeroyok massa dan terkena anak panah. Identitas mereka yakni Aipda Musa Hamokwarong luka dikeroyok massa. Kemudian Bripda Ogy serta Bripda Niang terserempet anak panah di kaki.
Dalam peristiwa ini, mobil Binmas serta patroli milik Polsek juga dirusak massa. Selain dari pihak Pemkab dan Polres Sarmi, enam warga dari kelompok massa pendemo juga terluka akibat terkena tembakan. Identitas mereka diketahui bernama Rio Weiraso, Tandius Saroni, Izak Anabe, Leo Weraso, Dedeus Sarone dan Esra Mamawiso. Baik korban aparat dan pihak massa yang terluka sudah dibawa ke RS Sarmi untuk perawatan medis.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri membenarkan informasi mengenai pendemo yang memalang Jembatan Tor Atas menganiaya Sekda Sarmi. "Iya betul (penganiayaan). Hingga malam ini tim medis RS Sarmi masih merawat korban," ujarnya.
Kronologi kejadian bermula saat dialog soal tuntutan masyarakat gabungan dari Tor Atas, Apawer serta Mafen Tor menuntut pembayaran hak ulayat atas Jembatan Tor Atas, Jumat (27/5/2022). Massa mulai anarkistis dengan memblokade Jembatan Tor Atas pukul 15.00 WIT.
Kapolres Sarmi ketika itu memerintahkan anggota satuan intel bersama sat binmas berkoordinasi dengan massa yang melakukan aksi pemalangan. Anggota meminta massa menghentikan aksi namun tidak diindahkan. Selanjutnya pukul 17.00 WIT, Sekda Sarmi Elias Bakay bersama personel Polres dipimpin Kabag Ops AKP Josua Abba datang ke TKP pemalangan.
Saat itu dilakukan pertemuan dengan massa yang melakukan pemalangan akan tetapi tidak menemui titik terang terkait pembayaran yang membuat massa aksi emosi. Massa lalu menganiaya Sekda Sarmi sehingga personel langsung mengamankannya, namun mereka tetap dikejar massa
Polisi lalu memblokade jalan untuk menghalangi aksi massa. Mereka semakin beringas dan malah menyerang petugas dengan melepaskan anak panah ke arah personel Polres Sarmi. Anggota kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa. Namun kondisi semakin tidak terkendali. Informasi terkini, anggota Polres Sarmi masih bersiaga di Jembatan Tor Atas untuk mengamankan situasi. Sementara massa bertahan di Kampung Mafentor serta melakukan aksi blokade jalan.
Editor : Stefanus Dile Payong