KUPANG, iNews.id - Gerakan Peduli Sampah (GPS) yang terbentuk pada Februari 2019 terus konsisten hingga saat ini. Para ASN berkomitmen membersihkan sampah yang bertebaran dan merusak wajah Kota Kupang.
Seperti yang dilakukan Sabtu (25/9/2021), aksi bersihkan sampah dan edukasi ini dilakukan di sepanjang Jalan Adisucipto, sekitar kompleks SMP 4 Penfui Kota Kupang.
Yahya Seran salah satu warga RT 35 Kelurahan Oesapa mengatakan, di sekitar lokasi SMP 4 Penfui Kupang sudah menjadi kebiasaan warga untuk membuang sampah. Oknum masyarakat biasanya membuang sampang sembarangan pada malam hari.
"Lokasi ini sudah menjadi kebiasaan warga sekitar untuk membuang sampah di sini. Padahal ini tempat unum bukan TPA," ujarnya.
Sementara Lurah Oesapa Kiai Kia mengapresiasi gebrakan yang dilakukan Biro Umum Setda Provinsi NTT bersama relawan Gerakan Peduli Sampah.
Dia mengakui sangat sulit untuk melacak oknum masyarakat yang membuang sampah di lokasi tersebut karena jauh dari pemukiman. Meski demikian dia terus mengimbau dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan demi keberlangsungan anak cucu nanti.
"Kami sangat mengapresiasi pemprov yang sudah berinisiatif membersihkan sampah-sampah ini melalui gerakan peduli sampah," katanya
Diketahui aksi komunitas yang tergabung dalam Gerakan Peduli Sampah ini terbentuk sejak 2019. Komunitas Ini terbentuk karena tergugah oleh aksi spontanitas Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat membersihkan sampah di beberapa lokasi di Kota Kupang.
Meski pun edukasi akan pentingnya kebersihan lingkungan hingga kini masih tetap diabaikan masyarakat, namun tidak mematahkan semangat para relawan GPS untuk terus turun ke jalan. Mereka rutin membersihkan sampah setiap Sabtu. Hal ini dilakukan demi mewujudkan Kota Kupang bebas dari sampah.
Editor : Stefanus Dile Payong