ALOR, iNews.id - Sosok Iptu Jeanne Sakalla, Kapolsek Alor Barat Daya menjadi Kartini masa kini di perbatasan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting dan menyediakan rumah baca.
Setiap sore, Mapolsek Alor Barat Daya di Kabupaten Alor, NTT ramai dengan anak-anak SD yang datang untuk membaca berbagai buku bacaan yang disediakan.
Selain dalam ruangan kecil yang disulap menjadi tempat membaca atau pojok baca, ada sebuah teras depan kantor yang menjadi tempat berkumpul mereka sambil membaca buku buku cerita maupun buku pelajaran. Selain ruang baca, ada juga ruang bermain bagi anak-anak stunting yang sengaja dibuat. Sambil bermain, anak-anak stuntung bisa mendapatan makanan tambahan yang memang telah disiapkan oleh Kapolsek dan anggotanya. Yang bikin trenyuh, mereka urunan bersama untuk memenuhi anggaran makanan bagi anak-anak stunting.
Progaram Pojok Baca dan orang tua asuh bagi anak stunting serta literasi membaca bagi anak usia dini dan wifi gratis menjadi target Kapolsek perempuan pertama di Mapolres Alor ini. Dia memimpin 14 anggota yang kesemuanya laki laki. Tekad menjadi pengayom dan pelindung masyarakat ia jalani tanpa rasa lelah.
Masing-masing anggota Polsek memiliki anak asuh yang terus diawasi perkembangannya. Anak-anak stunting ini mendapatkan makanan tambahan di Mapolsek setiap Senin sampai Jumat dan mendapatkan pengawasan kesehatan.
"Saya ingin di daerah ini tidak ada lagi anak stunting. Saya juga ingin mengembalikan lagi minat baca anak yang berkurang karena pengaruh gadget," ujar Kapolsek.
Semangat dan kegigihan Kapolsek yang pernah bertugas di Polresta Kupang maupun Polda NTT ini melanjutkan amanah mendiang kedua orangtuanya.
Sosok mendiang ibunya sebagai polwan pertama di wilayah ini menjadi semangat tersendiri ketika memegang jabatan sebagai Kapolsek Abad.
"Saya ambil langkah konkrit. Karena persoalan stunting itu bukan hanya persoalan orang medis, tapi persoalan bangsa," tandasnya. Untuk masalah Kambtibmas, perempuan yang memiliki satu anak itu selalu cekatan dalam memimpin anggotanya berkunjung ke titik yang dianggap rawan dan menjadi titik kumpul anak anak muda, maupun mendatangi rumah warga.
"Pola pendekatan sebagai ibu bagi anak muda untuk menjaga Kamtibmas juga dirasakan anggota Polsek yang menjadi spirit untuk melaksanakan tugas untuk wilayah hukum di Kecamatan Abad ini," ujar anggota Polsek Abad, Bripka Edison.
Sementara warga setempat pun mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Kapolsek Iptu Jeanne Sakalla.
"Awalnya anak-anak ini takut dengan polisi. Tapi dengan program Pojok Baca dan orang tua asuh, anak-anak ini menjadi dekat dengan polisi. Tidak ada lagi yang takut dengan polisi," kata guru ngaji, Farhan Rahman.
Hal yang sama disampaikan Dhyrja Awengkari, seorang ibu rumah tangga di wilayah Abad.
"Saya mewakili mama-mama yang memiliki balita stunting mengucapkan terimakasih kepada Polsek Abad yang sudah melakukan program ini. Sehingga ke depannya tumbuh kembang anak kami bisa lebih baik," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong