MAUMERE, iNews.id - Seorang Ibu di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) harus bekerja keras menghidupi ketiga anaknya yang gizi buruk hingga catat. Dengan menenun sarung, ibu bernama Elisabeth Gentia ini tinggal di kebun dengan anak-anaknya.
Elisabeth Gentia mengatakan, selama ini untuk makan Dinas Sosial Sikka masih memberikan bantuan sembako. Sebelumnya, Elisabeth tinggal di Desa Sau Sina, Kecamatan Kewapante, namun pindah ke rumah yang saat ini ditempatinya.
"Saya baru sebulan tinggal di dekat kebun ini dengan membangun rumah sederhana. Sebelumnya tinggal di Desa Sau Sina, Kecamatan Kewapante," ucapnya, Sabtu (10/9/2021).
Kepada tim iNews, perempuan berusia 58 tahun ini mengaku anaknya yang pertama sudah mendapatkan bantuan di tahun 2016. Namun, dua anak lainnya tidak mendapatkan bantuan karena tidak terdaftar.
Dia juga menuturkan mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui program keluarga harapan (PKH) untuk membiayai makan keluarganya.
"Suami saya Yakobus Anselmus (71), kerja sebagai petani, tetapi sudah tidak kuat bekerja lama. Paling hanya sampai jam 9 pagi saja," ujarnya.
Untuk menambah kekurangan biaya berobat dan makan, Elisabeth bekerja menenun sarung.
"Untuk makan sehari-hari, kalau ada bantuan kami terima. Kalau tidak ada bantuan kami makan ubi dan pisang. Saya tenun sarung untuk jual untuk beli beras," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong