NDUGA, iNews.id - Bidan Sri Lestari Indah Putri, bersama suaminya, Sertu Eka Andriyanto gugur akibat serangan brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua. Serangan brutal KKB juga menyasar kedua anak korban, salah satunya ditebas tangannya.
Serangan brutal KKB ini, membuat tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Nduga, Papua, cemas dengan keberlangsungan pelayanan kesehatan untuk masyarakat, karena layanan kesehatan tersebut bakal tidak bisa berjalan dengan baik.
Salah seorang nakes yang bertugas di wilayah Kenyam, Sripunan Nirigi mengatakan, bahwa dirinya sangat menyesalkan serangan brutal KKB, Sabtu (28/3/2022) tersebut. Kondisi ini menurutnya membuat masyarakat menjadi trauma.
"Kami sangat kecewa dengan kejadian itu, masyarakat menjadi takut yang mengakibatkan banyak pihak terdampak imbasnya, khususnya dalam hal ini pelayanan kesehatan tidak berjalan," ucapnya.
Dirinya menyampaikan, masyarakat masih trauma, namun di sisi lain TNI-Polri hadir untuk memberikan rasa aman. Upaya TNI-Polri tersebut, sangat diapresiasi Sripunan Nirigi.
"Terima kasih kepada pihak keamanan yang telah mengawal masyarakat. Pesan kami TNI-Polri harus terus bersama masyarakat," jelas Nirigi.
Sripunan Nirigi juga menyampaikan harapan agar aktivitas di Kabupaten Nduga, bisa segera normal, sehingga pelayanan kesehatan dapat dirasakan kembali oleh masyarakat.
"Kami ingin agar situasi segera membaik, dan roda aktivitas bisa berjalan. Maka dari itu, kita semua mengharapkan kehadiran pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini," pungkasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong