Pagi Ini Status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Kembali Naik Menjadi Awas

Selain itu, data kegempaan dari tanggal 8-15 Agustus 2025. Menunjukan 7 kali gempa Letusan, 4 kali gempa Guguran, 43 kali Gempa Hembusan, 3 kali gempa Tremor Harmonik, 215 kali Gempa Tremor Non-Harmonik, 43 kali Gempa Low Frequency, 24 kali Gempa Vulkanik Dalam, 6 kali Tektonik Lokal, dan 61 kali Gempa Tektonik Jauh.
Data kegempaan menunjukkan peningkatan bertahap di kedalaman dangkal, terlihat dari naiknya aktivitas gempa tremor non-harmonik. Erupsi terakhir terjadi pada 9 Agustus 2025, dan hingga laporan ini dibuat belum ada erupsi susulan.
Kondisi ini mengindikasikan adanya tekanan yang tertahan di dalam gunung, yang jika tekanannya tinggi dapat memicu erupsi eksplosif. Berdasarkan catatan sebelumnya, erupsi eksplosif biasanya diawali oleh peningkatan aktivitas dalam waktu singkat.
Karena itu, perlu diwaspadai jika terjadi kenaikan gempa vulkanik dalam dan tremor non-harmonik, karena hal ini bisa menjadi tanda tekanan gas yang sangat tinggi di dalam gunung, meskipun data kegempaan belum menunjukkan lonjakan besar.
Dalam seminggu terakhir, pemantauan deformasi dengan tiltmeter menunjukkan pengembungan yang cukup besar pada tubuh gunung, yang berpotensi memicu erupsi eksplosif.
Sementara itu, data GNSS mulai memperlihatkan kenaikan dari rata-rata posisi vertikalnya, menandakan suplai magma dari kedalaman perlahan bergerak menuju bagian yang lebih dangkal.
Editor : Stefanus Dile Payong