NABIRE, iNews.id - Aksi demo penolakan daerah otonombaru (DOB) di Pasar Karang Tumaritis Jalan Jenderal Sudirman Kabupaten Nabire, Papua berujung ricuh. Dua warga babak belur menjadi pelampiasan amuk massa. Kedua korban yang berinisial U (40), tukang ojek di Jalan Ilaga, Kelurahan Bumi Wonorejo dan PIS (32) pegawai swasta di Jalan Perintis, Kelurahan Bumi Wonorejo.
Keduanya menjadi korban penyerangan massa pendemo yang dibubarkan aparat. Tak hanya babak belur, kendaraan bermotor jenis matic dan handphone milik korban dibawa kabur massa yang brutal. Kejadian berawal saat korban berada di dalam Pasar Karang. Beberapa saat kemudian massa berhamburan pada saat di bubarkan sekitar pukul 12.11 WIT oleh petugas.
Kemudian massa sekitar 20 orang datang menghampiri korban dan lansung menganiaya korban hingga mengalami luka di bagian kepala belakang, mulut, hidung dan juga mengambil paksa handphone milik korban.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, korban U (40) mengalami luka di bagian pipi sebelah kanan dan kendaraan Honda Beat miliknya dirampas oleh massa.
Sedangkan korban PIS (32) mengalami luka robek pada bagian belakang dan telah dijahit sebanyak 5 jahitan, hidungnya mengalami luka sobek dan dijahit sebanyak 2 jahit“Awalnya korban U (40) yang bekerja sebagai tukang ojek dan mengantar penumpang didalam pasar karang tidak lama kemudian massa berlarian masuk ke arah pasar karang. Dan tiba-tiba korban di pukul dibagian pipi sebelah kanan yang mengakibatkan sobek di bagian pipi kanan oleh massa kurang lebih 20 orang dan mengambil paksa kemudian membawa kabur motor korban,” kata Kabid Humas.
Beberapa barang bukti berupa pamflet termasuk batu yang digunakan untuk melempari aparat diamankan Polisi. Sementara kondisi saat ini dikabarkan telah kondusif.
“Situasi di wilayah kabupaten Nabire dalam keadaan aman dan kondusif. Untuk itu kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan aksi kejadian tersebut dan disampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa saat ini banyak foto-foto beredar yang tidak benar yang bersifat hoaks seperti kejadian di tempat lain namun di buat seolah-olah terjadi di Nabire, kami tegaskan bahwa itu tidak benar," ungkap Ahmad Musthofa Kamal.
Sementara dua kasus penganiayaan terhadap dua warga saat ini tengah ditangani Sat Reskrim Polres Nabire.
Editor : Stefanus Dile Payong