get app
inews
Aa Text
Read Next : Dikeroyok 3 Pelajar SMA Video Bullying Siswi SMP di Buton Tengah Viral

Beringas! Oknum Brimob Diduga Aniaya Pria Pengepul Pisang di Kukar

Senin, 21 Juli 2025 | 17:41 WIB
header img
Ilustrasi warga di Kabupaten Kutai Kartanegara dianiaya oknum Brimob. (Foto: MPI

TENGGARONG, iNewsBelu.id – Pengepul pisang asal Desa Jonggon, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur diduga dianiaya oknum Brimob. Akibat penganiayaan itu, korban Puji mengalami luka memar di beberapa anggota tubuhnya.

Puji menuturkan, penganiayaan itu berawal saat dirinya sedang dalam perjalanan pulang setelah mengumpulkan hasil panen dari kebun petani. 

Tiba di lokasi kejadian tepatnya depan Markas Komando (Mako) II Brimob, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Tenggarong, Puji turun dari mobil hendak menyingkirkan kayu balok besar yang melintang di tengah jalan. 

“Saya takut ada pengendara lain yang celaka. Makanya saya turun tanya,” kata Puji, Minggu (20/7/2025).

Bukannya membantu menyingkirkan kayu, kata dia, oknum Brimob disebut malah melayangkan pukulan keras menghantam pelipis kirinya. Tubuhnya limbung, lalu diseret masuk ke dalam markas. Mobilnya pun ikut dibawa. 

“Saya sempat pingsan. Pas sadar, badan saya sudah bersih, baju saya juga sudah diganti,” katanya lirih. 

Puji juga mengaku dipaksa menulis surat pernyataan. Bukan atas kehendaknya, melainkan didikte. “Katanya saya harus tulis bahwa tidak akan melawan aparat lagi. Tapi saya nggak hafal isi lengkapnya,” ucapnya sambil menunduk. 

Tak hanya luka di pelipis, Puji membawa pulang trauma dan rasa takut. Ia muntah-muntah sepanjang perjalanan ke Samarinda. Namun yang lebih berat, mungkin, adalah rasa tak percaya bahwa niat baik bisa dibalas kekerasan.

Keesokan harinya, Jumat (18/7/2025), sekitar 18 warga Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu, datang untuk mempertanyakan nasib Puji. 

Namun, sebelum sempat berbicara, mereka dihajar. “Begitu turun dari mobil langsung dipukuli. Belum ngomong apa-apa. Mungkin dikira kami mau menyerang,” kata Rohyadi, Ketua RT 10 Desa Jonggon yang ikut dalam rombongan. 

Dia mengaku tiba lebih awal dan diarahkan memarkir mobil di pinggir jalan. Tapi rombongan kedua yang berhenti di depan gerbang Mako justru jadi sasaran kekerasan. Beberapa warga dipukul, bahkan ada yang mengaku dipopor senapan. “Ada yang berdarah, ada juga yang langsung jatuh tersungkur,” ujar Rohyadi.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut