Tragedi Garut, Dedi Mulyadi Saya Maupun Anak Saya Kalau Dipanggil Polisi Harus Datang

GARUT, iNewsBelu.id - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendukung langkah penyelidikan yang tengah dilakukan Polda Jabar usai tragedi makan gratis dalam acara pesta rakyat syukuran pernikahan anaknya di Pendopo Kabupaten Garut. Tragedi ini menelan tiga korban jiwa dan menyebabkan 24 orang pingsan.
Dedi menegaskan komitmennya untuk bersikap terbuka dan mendukung proses hukum yang sedang berlangsung.
“Saya orang yang ingin selalu terbuka. Setiap problem yang terjadi, yang itu menjadi peristiwa hukum, saya dengan lapang dada dan dengan tangan terbuka bahkan mendukung upaya investigatif atau penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar,” ujar Dedi saat berada di Gedung DPRD Jabar dikutip dari iNews Bandung Raya, Sabtu (19/7/2025).
Dia juga meminta proses investigasi dilakukan secara transparan agar publik mendapatkan penjelasan yang adil dan objektif.
“Lakukan secara transparan agar publik mendapat penjelasan yang objektif,” katanya.
Acara Pesta Rakyat tersebut merupakan bagian dari syukuran pernikahan anak Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina. Ketika ditanya mengenai kemungkinan pemanggilan sang putra oleh kepolisian, Dedi menyatakan tidak keberatan.
“Gak ada masalah, kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau diri saya sendiri kan kalau dipanggil harus datang dan memberikan keterangan secara benar, buat saya gak ada masalah,” katanya.
Diketahui, tragedi ini terjadi saat ribuan warga memadati Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut, Jumat (18/7/2025). Dalam sesi pembagian makanan gratis, terjadi insiden desak-desakan yang menyebabkan tiga korban meninggal dunia.
Ketiganya yakni Vania Aprilia (8) warga Sukamentri, Garut, Dewi Jubaedah (61) asal Jakarta Utara dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39) anggota Polres Garut yang bertugas saat kejadian.
Editor : Stefanus Dile Payong