Terungkap! Pesawat Air India Jatuh Tewaskan 260 Orang Diyakini Ulah Bunuh Diri Pilot

Pilot Bertanya 'Mengapa'
Temuan awal dari Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara India (AAIB) terkait kecelakaan tersebut menyatakan bahwa salah satu pilot bertanya kepada pilot lainnya mengapa sakelar dipindahkan.
"Dalam rekaman suara kokpit, salah satu pilot terdengar bertanya kepada pilot lainnya mengapa dia mematikan pesawat. Pilot lainnya menjawab bahwa dia tidak melakukannya," katanya.
Wall Street Journal mengutip pilot AS yang telah membaca laporan AAIB yang mengatakan bahwa Co-pilot Clive Kunder kemungkinan besar kewalahan menerbangkan pesawat ketika sakelar bahan bakar dimatikan.
Itu berarti Kapten Sabharwal, yang sedang memantau, kemungkinan besar memindahkan sakelar tersebut.
Kapten Sabharwal adalah seorang veteran di industri penerbangan, sementara Kunder berusia awal 30-an dan masih membangun kariernya.
Boeing 787-8 Dreamliner yang mereka terbangkan sedang dalam perjalanan dari Ahmedabad di India barat ke London ketika jatuh, menewaskan semua kecuali satu dari 242 orang di dalamnya serta 19 orang di darat.
Dalam laporan setebal 15 halaman yang dirilis minggu ini, AAIB menyatakan bahwa setelah pesawat mencapai kecepatan tertinggi yang tercatat, saklar pemutus bahan bakar Mesin 1 dan Mesin 2 beralih dari posisi RUN ke posisi CUT-OFF satu demi satu dengan selisih waktu 0,1 detik.
Saklar-saklar tersebut dihidupkan kembali sekitar 10 detik kemudian, menurut temuan AAIB.
Kapten Sabharwal (56) digambarkan oleh teman-temannya sebagai seorang pria keluarga yang bertutur kata lembut dan berdedikasi, yang memulai kariernya di tahun 1990-an.
Campbell Wilson, CEO Air India, minggu ini mengatakan kepada staf dalam sebuah memo bahwa penyelidikan masih "jauh dari selesai".
"Selama 30 hari terakhir, kita telah menyaksikan siklus teori, tuduhan, rumor, dan berita utama sensasional yang berkelanjutan, banyak di antaranya kemudian dibantah," kata Wilson.
Asosiasi Pilot Komersial India mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka sangat terganggu oleh narasi spekulatif seputar kecelakaan Air India. "Terutama insinuasi yang sembrono dan tidak berdasar tentang bunuh diri pilot," kata asosiasi tersebut.
Editor : Stefanus Dile Payong