Intan ART Asal Sumba di Batam Babak Belur Dianiaya Majikan Gegara Lupa Kunci Kandang Anjing

BATAM, iNewsBelu.id - Intan seorang asisten rumah tangga (ART), asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban penganiayaan sadis oleh majikannya di Kota Batam, Kepulauan Riau. Penganiayaan ini dipicu persoalan sepele karena lupa mengunci kandang anjing peliharaan.

Peristiwa memilukan ini terkuak setelah video Intan yang terluka parah dan meminta pertolongan dari tetangga viral di media sosial. Dalam video itu tampak wajah dan tubuh korban penuh luka memar akibat dianiaya.

Baca Juga

Sadis ART Asal Sumba NTT Dianiaya oleh Majikan di Batam Hingga Diminta Makan Kotoran Anjing

Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP M. Debby Tri Andrestian menjelaskan, pelaku utama penganiayaan majikan korban, yakni Roslina. 

"Bahwa adanya video viral terkait ART dianiaya dalam kondisi lebam di wajahnya yang dilakukan oleh R dan M. Kami mengamankan kedua terduga dan melakukan pemeriksaan intensif," ujar AKP M. Debby di Mapolresta Barelang.

Parahnya, Roslina bahkan memerintahkan sepupu korban, Meryanti yang juga bekerja sebagai ART di rumah tersebut untuk turut menganiaya Intan.

Baca Juga

Miris, Curi Uang Majikan ART Asal Indonesia Pamer Banyak Duit di TikTok

Penganiyaan ini berawal saat anjing milik Roslina lepas karena kandangnya tak dikunci. Anjing tersebut kemudian berkelahi dengan hewan peliharaan milik tetangga. 

Tak mampu menahan amarah, Roslina menghajar Intan. Tak berhenti di situ, dia bahkan memaksa korban memakan kotoran hewan.

"Membuat pelaku ini geram dan melakukan penganiayaan terhadap korban," ucapnya.

Baca Juga

Memalukan, Curi Uang dan Perhiasan Rp470 Juta ART Asal Indonesia Ditangkap Polisi Singapura

Dari penuturan korban, kekerasan seperti ini sudah berlangsung sejak korban mulai bekerja pada Juni 2024. Selain disiksa secara fisik dan psikis, Intan juga tak pernah menerima gaji dari pelaku.

"Ada tersangka juga sudah kami tahan berinisial M yang melakukan pemukulan katanya perintah majikan," ucapnya.

Editor : Stefanus Dile Payong