ATAMBUA, iNews.id - Jalur utama Weluli - Fulur, amblas sedalam 17 meter. Jalur yang ambles ini berada di sekitaran pohon Lamatoro Jalan Leowalu Kecamatan Lamaknen.Kabupaten Belu NTT.
Kapolsek Weluli Ipda Jenedi Lian kepada iNews.id mengatakan Jalan setempat ambles sedalam sekitar 17 meter akibat curah hujan yang tinggi. Diketahui ambles sejak Minggu (13/03/2022).
"Jalan ini ambles akibat hujan terus menerus mengguyur wilayah ini. Sebelum diketahui ambles, jalan ini sudah retak dan amblas 5 cm di bahu bagian kanan dan kini terjadi lagi ambles di bagian kiri dan kini hanya sisa bahu jalan kata Kapolsek Lamaknen, "Ipda Jenedi Lian.
Menurut Kapolsek curah hujan yang terus tinggi, jalan yang semula ambles hanya 5 cm, kembali ambles. Bahkan ambles lebih dalam hingga mencapai satu 17 meter.
"Upaya kita sementara ini memasang tanda larangan (POLIC LINE) di sekitar area longsor sehingga para pelintas yang nekat melintas bisa lebih hati- hati karena di kedua sisi jalan sudah terjadi longsor maka para pengendara yang melintas harus waspada," ujarnya.
Dalam pantauan iNews di lokasi kejadian arus kendaraan masih dapat melintas, baik roda dua maupun roda empat. Hanya saja harus memelintas dengan extra hati - hati karena kedua badan jalan ambles terbawa longsor.
Kapolsek juga menambahkan jalur jalan ini merupakan akses satu satunya yang bisa menghubungan wilayah desa Lewalu, Desa Kewar Kecamatan Lamaknen dan juga wilayah Kecamatan Lamaknen Selatan.
Lokasi amblesnya jalur ini persis berada di jalur Lamatoro yang kondisi jalan nya sudah sangat mengkewatirkan keselamatan masyarakat, meski demikian warga tetap melintas dikarenakan jalan ini merupakan satu- satu nya akses jalan yang paling dekat di jangkau masyarakat unutk mendapatkan pasokan makanan.
Di titik ini beberapa tahun sebelumnya juga terjadi ambles. Jadi saat terjadi hujan deras terus menerus, kita prioritaskan patroli di sini dibantu warga," kata Junedi.
"
Kita lagi menunggu penanganan dari PU Kabupaten Belu karena jalan ini merupakan jalan kabupaten yang dibangun tahun 2020 lalu," imbuh Kapolsek.
Warga setempat juga menambahkan longsor yang terjadi di sepanjang ruas jalan Lamatoro ini sudah terjadi sejak pekerjaan jalan namun sayangnya tidak pernah ada penanganan yang serius oleh pemerintah.
Selain itu Dinas pekerjaan umum Kabupaten Belu hingga saat ini belum berhasil di konfirmasi terkait dengan bencana alam ini.
Editor : Stefanus Dile Payong