get app
inews
Aa Read Next : Duka, Putra Menteri Israel Tewas dalam Serangan di Gaza

Rusia Serang Menara TV Ukraina, 5 Warga Sipil Tewas

Rabu, 02 Maret 2022 | 06:21 WIB
header img
Menara TV di Kiev, Ukraina, hancur setelah diserang roket Rusia pada Selasa (1/3/2022). (Foto: Reuters)

LVIV, iNews.id - Menara TV di Kiev, Ukraina, hancur setelah diserang roket Rusia pada Selasa (1/3/2022). Akibatnya lima warga sipil tewas dalam serangan roket ini. 

Lokasi menara TV itu dekat denngan Babyn Yar, sebuah situs peringatan untuk salah satu pembantaian tunggal terbesar orang Yahudi selama Holocaust Nazi.

Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko melaporkan, ada dua roket yang menghantam menara. Para korban tengah berjalan kaki di sekitar lokasi target saat roket menyerang.   Dia meminta agar semua warga menjauh dari jalanan karena banyaknya serangan yang mengancam.

Sementara itu, perbaikan akibat serangan ini tengah berlangsung di menara TV. Petugas berupaya memulihkan sinyal penuh menara TV.  
"Saluran masih tersedia melalui satelit, kabel dan koneksi internet," kata Wali Kota, Klitschko.  

Video yang dibagikan secara online oleh layanan darurat kota menunjukkan petugas pertama berjalan melewati kabel listrik yang putus. Dia berupaya memadamkan api di puing-puing bangunan di dasar menara.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengecam serangan itu.

"Apa gunanya mengatakan 'tidak pernah lagi' selama 80 tahun, jika dunia tetap diam ketika sebuah bom dijatuhkan di situs yang sama di Babyn Yar? Setidaknya lima tewas. Sejarah berulang," katanya. 

Serangan itu terjadi pada hari keenam invasi Rusia ke Ukraina. Rusia memperingatkan penduduk Kiev untuk meninggalkan rumah mereka. Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba di Twitter mengatakan sejarah pembantaian Yahudi di Babyn Bar. 

"Pada 29-30 September 1941, Nazi membunuh lebih dari 33.000 orang Yahudi di sini (di Babyn Yar). 80 tahun kemudian, Nazi Rusia menyerang tanah yang sama ini untuk memusnahkan orang Ukraina. Jahat dan biadab," cuitnya.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang tidak dirancang untuk menduduki wilayah. Rusia bertujuan menghancurkan kemampuan militer tetangga selatannya itu dan menangkap nasionalis berbahaya.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Berita iNews Belu di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut