get app
inews
Aa Text
Read Next : Nunggak Uang Kos, Ibu Kos di Kota Kupang NTT Tega Beri Kopi Campur Air Aki ke Suami Istri di Kupang

Sejumlah Rumah Sakit di Kota Kupang Belum Maksimal Kelola Limbah Medis

Rabu, 16 Februari 2022 | 08:17 WIB
header img
Petugas melakukan pengawasan penanganan limbah medis di rumah sakit Kota Kupang. (tribratanewsntt.com)

KUPANG, iNews.id - Pengelolaan limbah medis di sejumlah rumah sakit di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum maksimal. Itu diketahui setelah Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda NTT melakukan pengawasan terhadap penanganan limbah medis di sejumlah rumah sakit di kota itu.

Hal tersebut dibenarkan Dirreskrimsus Polda NTT Kombes Pol. Dr. Noviana Tursanurohmad melalui Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda NTT Kompol Theodorus Priyo Santosa. 

“Kami lakukan pengawasan terhadap penanganan limbah medis dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Covid-19, Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan penyakit lainnya di rumah sakit wilayah Kota Kupang,” ujar Kompol Theodorus Priyo Santosa, Selasa (15/2/2022).

Kegiatan ini dilakukan mulai 7 hingga 13 Februari 2022, mulai dari koordinasi dan pengecekan Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah Medis di Rumah Sakit Wilayah Kota Kupang. “Kami temukan terdapat pengelolaan limbah medis yang belum maksimal,” ujarnya, dilansir dari laman tribratanewsntt.com.

Limbah medis yang dihasilkan di Rumah Sakit Siloam kurang lebih 100 kg per hari dengan jenis limba infeksius. Di Rumah Sakit Dedari  limbah infeksius per hari kurang lebih 31 kg. Di Rumah Sakit Boromeus memiliki incinerator kurang lebih 10-11 kg. 

Rumah Sakit Kupang kurang lebih 5 kg limbah infeksius. Rumah sakit Leona limbah infeksius kurang lebih 50 kg pe rhari. Rumah Sakit Jiwa Naimata kurang lebih 5 kg limbah infeksius. Rumah Sakit Mamami limbah sampah infeksius dan Covid per hari kurang lebih 7-8 kg. Rumah Sakit SK Lerick memiliki incinerator, limbah sampah infeksius kurang lebih 50-60 kg per hari.  

“Pengelolaan limbah B3 medis di rumah sakit wilayah Kota Kupang belum maksimal karena hanya terdapat dua jasa transportir dan satu incinerator yang beroperasi saat ini,” Kompol Theodorus Priyo Santosa menuturkan. 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut