MANGGARAI BARAT, iNewsBelu.id - Betapa sulitnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengunggah hasil pemungutan suara Pemilu 2024 ke Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manggarai Barat Krispianus Bheda mengakui, tidak memadainya sinyal internet menjadi salah satu kendala serius bagi petugas KPPS di wilayah itu saat mengunggah foto dokumen Model C ke aplikasi Sirekap.
”Ada yang naik meja. Mereka (juga) ke bukit cari titik-titik sinyal yang baik. Mereka ke atas atap, ada yang panjat pohon,” kata Krispianus Bheda, Sabtu (17/2/2024).
Bheda mengatakan, bahkan ada pula yang harus naik perahu untuk menjangkau tempat di mana ada titik-titik sinyal internet. Hal tersebut terutama dialami petugas KPPS pada pulau-pulau terluar di daerah pariwisata super prioritas itu.
”Di Boleng, ada yang keluar beberapa meter naik perahu motor. Problem sinyal di pulau tidak ada mereka harus keluar sedikit,” lanjutnya.
Tak cuma di Boleng, kendala jaringan internet juga terjadi di sejumlah TPS lain di Manggarai Barat. Ada petugas KPPS, dikatakannya, harus memotret Form Model C terlebih dahulu baru kemudian mencari lokasi yang koneksi internetnya baik.
”Ini terkait sinyal Sirekap Mobile, karena tantangan kami itu di wilayah Pacar, Macang Pacar, Kuwus, Ndoso, Welak itu terkait sinyal. Teman-teman mengalami hal itu. Mereka foto secara offline dulu kemudian cari sinyal supaya bisa terkoneksi dengan sendiri,” ujarnya.
Dirinya menyampaikan apresiasi terhadap perjuangan para petugas KPPS di wilayahnya dalam menyelesaikan pengunggahan hasil pemungutan suara Pemilu 2024 ke Sirekap walaupun dihadapkan pada kendala yang menuntut kerja ekstra keras.
“Teratasi semua kami beri apresiasi ke teman-tetap di tingkat bawah dengan kondisi geografis, hujan, banjir mereka mau berjuang sesuai ketentuan, itu luar biasa,” tutup Bheda.
Editor : Stefanus Dile Payong