Tangkap 2 Simpatisan, Pasukan TNI Kuasai Markas KKB Manfred Fatem di Maybrat

JAKARTA, iNewsBelu.id - Aparat TNI Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti berhasil menguasai markas Kelompok Separatis Teroris (KST) atau yang dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Manfred Fatem di Dusun Sagu, Aifat Timur Jauh, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Operasi itu dilakukan pada Kamis (25/1/2024) lalu. 

Dansatgas Yonif 133/Yudha Sakti, Letkol Inf Andhika Ganessakti yang akrab disapa Letkol Petir mengatakan, 2 Tim Mobile Sakti pimpinan Sertu Dega Jandri Folanda dan Serda Dimas Nuhali Pardosi berhasil menguasai dan menduduki markas KKB tersebut setelah berhari-hari berpatroli di hutan Papua.

Baca Juga

Babak Belur Dianiaya Geng Motor Prajurit TNI di Medan Luka Parah

"Ya memang berita ini benar, pasukan kami telah melakukan patroli dan ambush terhitung sejak hari Minggu, tanggal 21 Januari 2024 dan hingga hari ini kami telah berhasil menguasai dan menduduki markas KKB pimpinan Manfred Fatem yang berada di Dusun Sagu, Aifat Timur Jauh," kata Letkol Petir dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024).  

Sejumlah anggota KKB Manfred Fatem berhasil lolos dari sergapan tersebut, namun markas berhasil dikuasai dan dihancurkan. Selain itu, dua orang yang diduga aktif menjadi simpatisan KKB turut ditangkap.

"Terbukti 2 oknum masyarakat tersebut kami amankan di tengah-tengah hutan kampung Aisa, Distrik Aifat Timur Jauh dan mengakui bahwa mereka selama ini merupakan simpatisan yang bertugas untuk mengantar logistik kepada kelompok OPM tersebut," katanya. 

Baca Juga

Dipanggil Senior dan Dipukuli Hinga Meninggal, Ini Kronologi Prada MZR Tewas Dianiaya

Dalam operasi itu, kata Letkol Petir, Pasukan Yudha Sakti berhasil menyita barang bukti berupa sehelai bendera Bintang Kejora, enam butir amunisi kaliber 5,56 mm, sebuah teleskop, sebuah solarcell, beberapa senter, dua lembar kartu KIS, tiga buah charger HP, sebuah lensa kamera, sebuah HP, beberapa busur berikut anak panah, bahan makanan, dan beberapa jenis obat-obatan.

Editor : Stefanus Dile Payong