WASHINGTON, iNewsBelu.id - Amerika Serikat (AS) terus mengupayakan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Isu keamanan Israel dan perang di Gaza tak akan terselesaikan sebelum negara Palestina berdiri.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS Matthew Miller mengatakan, Israel saat ini mempunyai peluang untuk mengakui Palestina karena negara-negara di kawasan siap memberikan jaminan.
“Tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka panjang mereka (Israel), untuk memberikan keamanan abadi, dan tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka pendek dalam membangun kembali Gaza, membangun pemerintahan di Gaza, dan memberikan keamanan bagi Gaza, tanpa pembentukan negara Palestina," kata Miller, dikutip dari Reuters, Jumat (19/1/2024). Meski demikian Miller menegaskan dukungan AS terhadap Israel tetap kuat.
"Ini bukan soal Amerika Serikat yang menekan mereka untuk melakukan apa pun. Ini soal Amerika yang memberi mereka kesempatan yang mereka miliki," ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan Miller setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan keberatan kepada AS dengan berdirinya negara Palestina yang tidak menjamin keamanan Israel.
Netanyahu mengatakan, negaranya harus tetap memegang kendali penuh atas semua wilayah Palestina saat ini demi menjamin keamanannya di masa depan.
“Saya ingin klarifikasi, dalam pengaturan di masa mendatang, dengan kesepakatan atau tanpa kesepakatan, Israel harus memiliki kendali keamanan atas seluruh wilayah sebelah barat Sungai Yordan. Itu syarat yang penting. Ini bertentangan dengan prinsip kedaulatan tapi apa bisa Anda melakukannya?" kata Netanyahu, di Tel Aviv.
Namun Netanyahu menegaskan status kenegaraan Palestina tidak boleh menghalangi upaya Israel untuk menormalisasi hubungan dengan negara-negara Arab. Dia berharap ada lebih banyak negara Arab yang mau menormalisasi hubungan dengan Israel.
AS dibikin pusing dengan dengan Netanyahu dan pemerintahan koalisi sayap kanannya yang sejak lama menolak pembentukan negara Palestina. Padahal solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan perdamaian di kawasan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dalam kunjungannya ke Timur Tengah pekan lalu memberikan jaminan kepada Israel bahwa negara-negara tetangga, mayoritas penduduknya beragama Islam, siap membantu rehabilitasi Gaza setelah perang serta melanjutkan integrasi ekonomi dengan Israel jika Palestina merdeka.
Editor : Stefanus Dile Payong