Waduh! Gegara Delay 13 Jam Penumpang Pesawat Tampar Pilot

NEW DELHI, iNewsBelu.id - Seorang penumpang maskapai India IndiGo Airlines menampar pilot lantaran kesal pesawatnya delay hingga 13 jam. Insiden tersebut terjadi di Bandara Internasional Indira Gandhi, New Delhi, pada Minggu (14/1/2024).  

Pesawat dijadwalkan terbang dari Delhi ke Goa namun ditunda hingga 13 jam karena cuaca buruk, yakni kabut tebal dan cuaca dingin. Di hari itu lebih dari 100 penerbangan ditunda dari Delhi. Penerbangan baru beransur normal pada Senin (15/1/2024) menjelang siang.

Baca Juga

Gegara Pintu Rusak, Penumpang Peswat Ini Terkunci di Toilet Selama Penerbangan

Surat kabar Hindustan Times melaporkan, penumpang tersebut ditahan polisi setelah kejadian. Kejadian itu direkam video kemudian diunggah di Instagram hingga menjadi viral. Dalam tayangan tampak, seorang pilot sedang menyampaikan pengumuman. 

Di saat bersamaan seorang penumpang mengenakan hoodie kuning datang tergesa-gesa ke arahnya lalu menampar. Pukulan itu membuat sang pilot terempas ke belakang.

Dua pramugari yang berada di lokasi menghentikan penumpang itu agar tidak menyerang kembali. Seorang pramugari berteriak kepada pelaku, perbuatannya tak dibernarkan. Tak lama kemudian ada penumpang lain yang mengenakan hoodie biru muda datang untuk membawa pelaku pergi.

Baca Juga

Pesawat Tabrak Aspal Saat Mendarat di Los Angeles, 2 Orang Tewas

Penumpang yang tak disebutkan identitasnya itu ditangkap polisi setelah IndiGo Airlines melaporkannya ke polisi. Maskapai juga membentuk tim internal untuk menyelidiki insiden tersebut termasuk mempertimbangkan untuk memasukkan pelaku ke daftar larangan terbang IndiGo Airlines. Sementara itu kepolisian Delhi menyatakan masih menyelidiki insiden ini. Dia bisa dihukum atas tuduhan penganiayaan.

"Bagaimana pilot bisa terbang (dan) membahayakan nyawa semua orang," demikian komentar netizen. Situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 mengungkap, sebanyak 168 penerbangan di Delhi ditunda dan 56 penerbangan dibatalkan pada 15 Januari pagi.

Editor : Stefanus Dile Payong