DOHA, iNewsBelu.id - Hamas menegaskan tidak akan ada gencatan senjata kemanusiaan yang baru selama Israel terus membombardir Jalur Gaza, Palestina. Ini menandakan pertempuran masih akan berlangsung sampai waktu yang tidak jelas.
Wakil Kepala Biro Politik Hamas Saleh Al Arouri mengatakan tidak akan ada pertukaran tawanan selama Israel terus menyerang Gaza.
“Saat ini tidak ada negosiasi mengenai gencatan senjata. Tidak akan ada pertukaran tahanan sampai agresi berakhir dan ada gencatan senjata yang komprehensif dan definitif,” ujarnya, kepada Al Jazeera, dikutip Minggu (3/12/2023). Al Arouri kembali mengulangi pernyataan bahwa tak ada lagi tawanan sipil perempuan dan anak-anak Israel di Gaza. Semua telah dipulangkan saat gencatan senjata selama 7 hari.
“Penjajah (Israel) bersikeras masih ada perempuan dan anak-anak yang ditawan tapi kami mengatakan telah menyerahkan semuanya. Tahanan yang tersisa di Gaza adalah tentara dan warga sipil yang bekerja untuk tentara pendudukan," ujarnya. Dia menegaskan, Hamas tak akan menyerahkan tawanan militer Israel sampai semua tahanan Palestina dibebaskan.
“Tawanan Zionis (militer) tidak akan kami bebaskan sampai semua tahanan kami dibebaskan dan gencatan senjata diberlakukan. (Kelompok) Perlawanan siap menghadapi semua skenario militer Israel, baik perang darat, udara, atau lainnya,” kata Al Arouri. Hal senada disampaikan srael yang telah menarik juru rundingnya yakni para agen badan intelijen Mossad dari Qatar.
“Menyusul kebuntuan dalam negosiasi dan atas arahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, David Barnea, kepala Mossad, memerintahkan timnya di Doha untuk kembali ke Israel,” kata kantor PM Netanyahu.
Editor : Stefanus Dile Payong