Keluhan itu dirasakan sejak 2013 lalu. Semula, Rully mengaku melihat keadaan sekitar serba berwarna merah. "Sejak 2013 melihat orang itu seperti merah darah," kata dia.
Dia pun berobat ke RS Polri dan dirujuk ke RS Pusat Pertamina. Sayangnya, penglihatan pada mata kiri Rully tak terselamatkan. "Setelah operasi ternyata Allah berkehendak lain, mata kiri saya tidak bisa terselamatkan dan mengalami kebutaan," kata dia.
Beberapa tahun berselang, keluhan serupa turut terjadi pada mata kanannya. Hingga akhirnya, jarak pandang mata kanan Rully hanya sebatas dua meter untuk bisa melihat dengan jelas. "Sekitar 2017-2018 mata kanan saya mengalami hal yang sama. Jarak pandang saya hanya sekitar 2 meter untuk melihat jelas," kata dia.
Kendati memiliki keterbatasan, atasan Aipda Rully di Polsek Jagakarsa telah memberikan dispensasi, namun dia tetap bersikukuh untuk bekerja dan mengabdi kepada Polri. "Saya harus tetap kuat untuk keluarga dan saya harus tetap mengabdi kepada Polri sampai sejauh saya bisa," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong