get app
inews
Aa Text
Read Next : Bantuan Militer Senilai Rp51,6 Triliun dari Jerman untuk Ukraina di Batalkan

Tentara Azerbaijan Dibunuh Pasukan Armenia di Perbatasan

Rabu, 12 Januari 2022 | 06:35 WIB
header img
Tentara Azerbaijan tengah berbaris untuk persiapan latihan tempur, beberapa waktu lalu. (Foto: Reuters)

BAKU, iNews.id – Azerbaijan pada Selasa (11/1/2022) mengklaim salah satu tentaranya dibunuh oleh pasukan Armenia dalam pertempuran terbaru di wilayah perbatasan. Kementerian Pertahanan Azerbaijan menyatakan, tentara itu tewas akibat adanya provokasi oleh pasukan Armenia.  

Insiden kali ini terjadi di Kalbajar yang terletak di kawasan perbatasan kedua negara. “Semua tanggung jawab untuk ketegangan ini terletak pada kepemimpinan militer-politik Armenia,” kata Kemhan Azerbaijan dalam pernyataan yang dikutip pada Rabu (12/11/2022) WIB.

Kedua negara bekas Uni Soviet itu sempat bentrok pada akhir 2020. Mereka berebut menguasai wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan, menyebabkan lebih dari 6.000 orang tewas hanya dalam beberapa minggu. Kemhan Azerbaijan mengatakan, pasukannya telah menekan tentara musuh pascainsiden di Kalbajar. Distrik tersebut menjadi salah satu dari beberapa daerah yang diserahkan Armenia ke Azerbaijan, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia pada 2020.

Kematian tentara Azerbaijan kali ini menyusul klaim dari kelompok separatis dukungan Armenia di Nagorno-Karabakh awal pekan ini, bahwa pasukan Azerbaijan melepaskan tembakan di sebuah desa di wilayah itu. Kelompok pemberontak itu juga menuding tentara Azerbaijan merusak sebuah mobil yang diparkir di dekat sebuah sekolah. Pejabat pertahanan di Nagorno-Karabakh mengatakan, pasukan penjaga perdamaian Rusia yang dikerahkan ke wilayah pegunungan yang disengketakan itu telah disiagakan pascapenembakan di desa tersebut. Akan tetapi, Kemhan Azerbaijan langsung membantah klaim kelompok separatis Armenia soal peristiwa itu.

Kaum separatis etnik Armenia di Nagorno-Karabakh memisahkan diri dari Azerbaijan ketika Uni Soviet runtuh pada 1991. Hal itu memicu perang yang merenggut sekitar 30.000 nyawa dalam beberapa tahun berikutnya.  Sebagian konflik itu kemudian mendingin, hingga terjadi kembali pertempuran  pada 2020.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut