LEMBATA, iNewsBelu.id - Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mengalami erupsi. Tercatat, pada Sabtu (6/5/2023), gunung itu sudah 72 kali erupsi dalam sehari disertai dentuman dan gemuruh.
KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel, mengatakan, terjadi 72 kali letusan dengan tinggi 200-800 mter dengan warna asap putih, kelabu, dan hitam.
"Letusan disertai lontaran lava pijar dalam radius puncak. Dentuman dan gemuruh dirasakan cukup kuat hingga membuat kaca jendela bergetar," kata Yeremias Kristianto, Minggu (7/5/2023).
Dia menambahkan, asap kawah bertekanan lemah terlihat berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 25-500 m di atas puncak kawah.
Sementara guguran terpantau masih dalam area kawah. Saat ini Gunung. IleLewotolok berada pada Status Level II atau waspada.
"Kami mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok," katanya.
Selain itu, masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu waspada dengan potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava serta awan panas dari bagian timur puncak kawah.
Masyarakat juga diminta mengenakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Ini untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik," katanya.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Editor : Stefanus Dile Payong