PARIS, iNewsBelu.id - Demonstrasi Hari Buruh Internasional atau May Day di Paris, Prancis, dan kota lain, Senin (1/5/2023), berlangsung rusuh. Sejauh ini kepolisian Prancis telah menangkap 540 orang.
May Day menjadi momentum bagi para buruh Prancis untuk turun ke jalan menentang program reformasi pensiun pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan sebagian besar demonstran yang ditangkap berada di Paris. "Kemarin, di seluruh Prancis, ada lebih dari 500 penangkapan, tepatnya 540 orang ditahan, 305 di antaranya ditahan di Paris," kata Darmanin, dalam wawancara dengan stasiun televisi RMC BFMTV.
Dia menambahkan, jumlah polisi yang terluka dalam kerusuhan demonstrasi May Day mencapai 406 orang. Dari jumlah itu 259 di antaranya berada di Paris. Prancis dilanda demonstrasi besar-besaran bersamaan dengan May Day. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan meriam air untuk menghentikan kerusuhan.
Massa melempar batu, bom molotov, bahan peledak rakitan, serta menembakkan suar ke petugas. Serikat pekerja CGT menyatakan sekitar 2,3 juta orang bergabung dalam demonstrasi May Day, sekitar 550.000 di antaranya turun ke jalan-jalan di Paris.
Prancis dilanda demonstrasi besar-besaran bersamaan dengan May Day. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan meriam air untuk menghentikan kerusuhan.
Massa melempar batu, bom molotov, bahan peledak rakitan, serta menembakkan suar ke petugas. Serikat pekerja CGT menyatakan sekitar 2,3 juta orang bergabung dalam demonstrasi May Day, sekitar 550.000 di antaranya turun ke jalan-jalan di Paris.
Dewan Konstitusi Prancis pada 14 April lalu mengesahkan pasal kunci dari RUU reformasi pensiun. Prancis secara bertahap akan menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun pada 2030.
Editor : Stefanus Dile Payong