POLEWALI, iNews.id - Cekcok suami istri di Polewali Mandar ( Polman ) Sulawesi Barat (Sulbar) berujung maut . Seorang pria paruh baya tega membacok istrinya hingga tewas bersimbah darah . Usai membacok istrinya, pelaku pun kemudian ditemukan bersimbah darah tak jauh dari rumahnya. Belum ditekahui pasti motif peristiwa ini, namun diduga masalah rumah tangga.
Saat ini polisi telah mengamankan seorang pria yang diduga membacok suami korban yang juga pelaku, sedangkan korban yang juga pelaku utama kini kritis dan dirawat intensif di rumah sakit. Beginilah detik detik seorang wanita paruh baya yang dievakuasi oleh warga usai dibacok suaminya sendiri, di Desa Ambopadang, Kecamatan Tutar, Selasa (28/12/2021).
Tak berselang lama warga juga menemukan suami korban yang merupakan pelaku berinisial JD (70) bersimbah darah di kebun tak jauh dari rumahnya. Diduga pelaku dibacok oleh pria berinisial WH (31) yang juga keberat istrinya lantaran kesal dengan ulah pelaku.
Menurut keterangan pelaku, WH (31) yang telah ditahan polisi, dia mengaku kesal setelah mengetahui pelaku JD (70) tega membunuh istrijnya sendiri dengan cara membacok berkali-kali. WH yang menemui pelaku kemudian cekcok setelah menanyakan alasan membunuh istrinya, pria paruh baya ini pun berusaha melarikan diri namun WH lebih sigap dan membacoknya dari belakang. Tak hanya itu, WH kemudian membacok bagian tangan JD hingga tiga kali dan nyaris putus.
A A A JD sendiri mengalami luka parah di sekujur tubuh dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar.
Sedangkan pelaku WH yang juga kerabat korban langsung ditangkap polisi di Desa Lena, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polman setelah hendak melarikan diri. Kapolres Polman AKBP Agung Budi Leksono mengaku, belum mengetahui pasti penyebab terjadinya pembunuhan sadis ini oleh suami pada istrinya sendiri. “Diduga persoalan rumah tangga,” katanya.
Meski demikian, pihak polisi masih terus mendalami kasus ini dan juga memeriksa pelaku WH yang kini telah ditahan. Saat ini, korban yang juga pelaku masih kritis dan menajalani perawatn intensif di RSUD Polewali Mandar.
Editor : Stefanus Dile Payong