Miris! Habis Hujan Muncullah Jalan Berlubang di Kota Atambua Makin Banyak, Belum Juga Ada Perbaikan

ATAMBUA, iNewsBelu.id - Hujan lebat yang terus terjadi mengakibatkan Jalan berlubang banyak menghiasi jalanan di Kota Atambua, Kabupaten Belu.  Adanya jalan berlubang ini cukup mengganggu pengendara motor dan mobil yang setiap hari melintasi jalan ini. Bahkan ada yang mengakibatkan pengendara motor terjatuh.

Pantauan iNews  adanya jalan berlubang ditemui di Jln Adisucipto lampu merah Central, Jln Merdeka Pasar Lama, Jln Soekarno - Hatta, Jln M Yamin, Jln I.J Kasimo. Bukan hanya jalan protokol, jalan berlubang juga banyak ditemui di jalan perkampungan juga rusak berat namun belum terlihat adanya penanganan darurat yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Baca Juga

Dampak Badai Rossby di NTT, 6 Kecamatan di Malaka Terendam Air

Menurut keterangan warga adanya jalan berlubang ini sudah cukup lama. Curah hujan cukup tinggi mengguyur wilayah Kota Atmbua beberapa waktu terakhir membuat lubang semakin parah. Dan jalan ini lubang ini semua terdapat di jalan utama dalam kota.

"Ini sudah lama, karena hujan semakin parah. Entah kenapa belum juga diperbaiki," ujar Nando, tukang ojek ditemui di lokasi, Rabu(08/02/2023).

Meski lubang jalan nya sudah semakin besar namun belum juga ada perbaikan oleh pemerintah daerah, telihat para pengendara sangat kesulitan jika melewati jalan ini.

PLT Kadis PU Kabupaten Belu Simplisius Vinsen Dalung  kepada iNews mengatakan saat ini pihaknya sangat kesulitan memperbaiki jalan berlubang ini karena masih terkendala hujan, jika sudah tidak hujan lagi akan kita lakukan perbaikan dengan menutupi semua jalan berlubang ini.

"Kita sudah mendata semua lintasan jalan yang berlubang akibat hujan ini namun saat ini kita masih kendala karena hujan tidak pernah berhenti, dikarenakan kalo kita tambal saat hujan maka sia -sia karena jalan pasti akan rusak lagi," Ungkap Kadis.

Warga berharap pemerintah secepatnya memperbaiki jalan yang rusak dan berlubang akibat hujan ini sehingga tidak menjadi lebih parah dan tidak membawa petaka bagi para pelintas yang melewati.

Editor : Stefanus Dile Payong