get app
inews
Aa Text
Read Next : Miris, Layaknya Anak Tiri Atlit Tinju PON Aceh Peraih 2 perak 1 Perunggu Tidak Disambut Pemda Belu

Astaga, Ternyata Ini Penyebab Kemiskinan di NTT

Rabu, 04 Januari 2023 | 17:34 WIB
header img
Ilustarsi Foto Kemiskinan, (foto Okezone)

JAKARTA, iNewsBelu.id - Apa penyebab kemiskinan di NTT? Kemiskinan menjadi masalah pokok yang perlu mendapat perhatian di Indonesia, teruma di Nusa Tenggara Timur.

Indonesia masih disebut negara berkembang dikarenakan beberapa daerah mengalami tingkat kemiskinan tinggi setiap tahunnya. Salah satunya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi ketiga termiskin di Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022.

Dua diantaranya ada Papua dengan persentase 26,56% dan Papua Barat 21,33%. Sedangkan tingkat kemiskinan di NTT mencapai 20,05%. Persentase NTT sebenarnya cenderung turun dari sebelumnya yang mencapai 20,44%.

Namun, presentasi tersebut masih tergolong besar dan masuk tiga besar negara termiskin di Indonesia. Kiranya apa penyebab kemiskinan di NTT? Meski sudah berganti pemerintah, nominasi negara termiskin di Indonesia belum tergeser hingga saat ini.

Tingginya tingkat kemiskinan di NTT terjadi karena faktor geografis. Nusa Tenggara Timur memiliki curah hujan rendah yang membuat tanah menjadi kering dan tandus. Sedangkan, mayoritas penduduk NTT berprofesi sebagai petani.

Lahan pertanian masih memegang peran penting bagi masyarakat NTT (95,3%). Mereka menggantungkan hidupnya dari bertani. Curah hujan yang tergolong rendah membuat petani di NTT kesulitan untuk bertahan hidup.

Masyarakat pedesaan lebih banyak mengalami kemiskinan. Sebab mereka menggantungkan hidupnya pada pertanian. Berbeda dengan masyarakat kota yang memiliki pekerjaan lebih beragam. Masyarakat kota dapat melakukan berbagai profesi pekerjaan.

Tingkat kemiskinan paling dominan ada di Kabupaten Sumba sekitar 80% berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sarana kesehatan,dan pendidikan di Kabupaten Sumba masih sangat terbatas. Sehingga masyarakat sulit untuk mengakses fasilitas tersebut. Hal itu berdampak pada menurunnya kualitas hidup manusia.

Tingkat pendidikan rendah di NTT juga menyumbang suara kemiskinan terbesar. Jumlah penduduk yang mengenyam bangku SMP lebih dominan. Pemerintah perlu memperhatikan program pendidikan wajib belajar yang telah berjalan.

Selain itu, jumlah penduduk NTT berpengaruh terhadap besaran tingkat kemiskinan. Untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, sebaiknya menerapkan program Keluarga Berencana (KB) lebih optimal.

Tingkat kemiskinan di NTT juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi daerah. Laju pertumbuhan daerah-daerah di NTT mendapat dukungan dari investasi daerah. Pemerintah perlu memperbaiki sarana dan prasarana di NTT untuk melancarkan laju ekonomi.

Demikian informasi mengenai penyebab kemiskinan di NTT.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut