AKARTA, iNews.id – Tanggal 12 Desember ternyata menyimpan berbagai peristiwa besar. Salah satunya adalah kejadian dahsyat yang menimpa Indonesia yakni tsunami Pulau Flores. Berikut peristiwa besar di tanggal 12 Desember yang dikutip dari Wikipedia seperti dilansir MPI pada Minggu (12/12).
1950 - Hari Transmigrasi
Penyelenggaraan transmigrasi pertama kali dilaksanakan pada 12 Desember 1950. Inilah yang kemudian menjadi hari transmigrasi. Kala itu, pada 1950, pemerintah hanya memberangkatkan 25 kepala keluarga atau 98 jiwa. Lokasi awal transmigrasi kala itu yakni ke Lampung dan Lubuk Linggau.
1992 - Tsunami melanda Pulau Flores
Gempa bumi Flores Desember 1992 ialah gempa bumi berkekuatan 7,8 pada skala Richter di lepas pantai Flores, Indonesia. Terjadi pada 12 Desember 1992 pada pukul 13:29 WITA. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 36 meter yang menghancurkan rumah di pesisir pantai Flores, membunuh setidaknya 2.100 jiwa, 500 orang hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang mengungsi. Gempa ini sedikitnya menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat lainnya. Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timur. Kota yang paling parah ialah Maumere. Lebih dari 1.000 bangunan hancur dan rusak berat.
1973 - Hari Kelahiran Desy Ratnasari
Hj. Desy Ratnasari, M.Psi., M.Si. lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 12 Desember 1973. Ia merupakan aktris film dan sinetron, model, bintang iklan, penyanyi, pembawa acara papan atas, dan politisi Indonesia. Sejak 2014, Desy terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional.
2006 - Kematian Alda Risma
Alda Risma Elfariani lahir di Bogor, 23 November 1982 – meninggal di Jakarta, 12 Desember 2006 pada umur 24 tahun. Ia adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Wanita bertinggi badan 160 cm ini populer melalui lagu Aku Tak Biasa. Tanggal 12 Desember 2006 Alda ditemukan meninggal di sebuah kamar hotel. Sekujur tubuhnya dipenuhi dengan bekas suntikan. Diduga Alda meninggal karena kelebihan dosis, namun menurut analisis selanjutnya menyatakan kematian Alda disebut sebagai pembunuhan.?
Editor : Stefanus Dile Payong