get app
inews
Aa Text
Read Next : Romo Magnis: Presiden Jokowi Bagi-Bagi Bansos Adalah Pencurian dan Langgar Etika

Anggapan Akan Dikendalikan Surya Paloh Usai Jadi Capres Nasdem, Begini Respons Anies

Kamis, 06 Oktober 2022 | 08:48 WIB
header img
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Ketum Partai NasDem, Surya Paloh.Foto/MPI/Dok

JAKARTA, iNewsBelu.id  - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi santai anggapan dirinya bakal dikendalikan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh setelah dipilih untuk menjadi capres partai tersebut. Anies mengatakan, Surya Paloh sudah sejak lama mempunyai gagasan soal konvensi terkait penjaringan calon presiden. 

Konvensi itu, sudah digagas Surya Paloh sejak 2004 ketika di Partai Golkar. Gagasan tersebut kemudian dimunculkan kembali ketika Surya Paloh memimpin Nasdem. 

"Jadi, 20 tahun kemudian konsisten pikirannya. Bahwa harus ada proses, nominasi, pilihan-pilihan, sebelum sebuah partai itu menetapkan calon. Itu dilakukan tahun 2004 yang kemudian kita tahu ada konvensi waktu itu, dan sekarang ketika beliau memimpin partai, beliau lakukan itu," kata Anies saat wawancara eksklusif dengan MNC Media di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).

Anies menuturkan, seluruh partai seharusnya bisa melakukan transparansi politik dalam proses penjaringan calon presiden. Sehingga, rakyat mengetahui calon-calon yang akan menjadi pemimpin di masa depan. 

"Bukan hanya transparansi, tetapi ada sebuah proses seleksi, penentuan yang publik juga tahu. Jadi ketika nama Anies, Ganjar, Andika itu masuk, kemudian berbulan-bulan itu kan dibahas," tuturnya.

"Nah, sesungguhnya, proses seperti ini itu baik dilakukan oleh partai politik, membuat suasana menjadi lebih sehat," sambungnya. 
 

Namun demikian, Anies enggan dianalogikan bahwa Surya Paloh sebagai pemegang saham terbesar atas pencapresannya di 2024. Dia menekan, terpilihnya sebagai capres Nasdem lebih kepada pemberian tawaran sosok pemimpin kepada masyarakat. 

"Jadi, kalau saham itu, nanti ujungnya dividen. Padahal bisa lihat kemarin dari pidatonya, dari apa yang dikerjakan juga this is not about dividen. Ini gimana kita kalau dalam istilah kami, bagaimana kita melunasi janji kemerdekaan, bagaimana kita membayar balik untuk republik," ucapnya.
 

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut