Menperin: Jika Industri yang Maju Secara Digital Akan Lebih Mampu Menghadapi Tantangan

JAKARTA, iNewsBelu.id - KTT G20 Indonesia, menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, merupakan peristiwa bersejarah. Di bawah Kepresidenan G20 Indonesia, kekhawatiran industri juga dibahas lebih mendalam dalam satu sesi di Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG).

“Oleh karena itu, setiap orang memiliki kesempatan untuk berkumpul dan menyampaikan pendapatnya. Ia mengatakan pada Jumat, 23 September 2022, “tidak hanya membahas masalah yang terkait dengan perdagangan dan investasi, tetapi juga membahas tantangan industri bersama.

Baca Juga

Presiden Jokowi Resmi Buka KTT G20 di Bali

Krisis ekonomi global 1997-1998 memunculkan Forum G20, yang mendesak negara-negara untuk bekerja sama mencari solusi agar dunia dapat keluar dari krisis yang berkepanjangan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berjangka panjang.

Kendala sosial telah menyebabkan penurunan permintaan produk dan layanan, terganggunya rantai pasokan global, dan mengakibatkan resesi secara keseluruhan setelah dilanda krisis multidimensi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Kali ini, lanjutnya, “kami memahami konsep yang disebut keterhubungan digital, yang kemudian mendorong digitalisasi dalam berbagai operasi ekonomi. Tidak seperti krisis global sebelumnya.”

Baca Juga

KTT G-20 : BIN Pastikan Petinggi Negara Dijaga Ketat dari Setiap Ancaman

Khususnya selama pandemi, kualitas digitalisasi "tanpa kontak" saat ini menjadi semakin penting. Sektor industri dapat terus berfungsi dari jarak jauh selama penguncian berkat karakteristik yang dibawa oleh era revolusi industri keempat.

Industri yang canggih secara digital kini lebih siap untuk menangani dampak pandemi dan beradaptasi dengan new normal, lanjutnya.

Diperlukan pendekatan yang lebih terencana untuk membangun kembali kapasitas produksi yang dapat merespons perubahan struktural ini mengingat kesulitan-kesulitan ini. Termasuk memastikan sektor manufaktur memiliki kondisi kebijakan yang kondusif, salah satunya adalah mendorong kebijakan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka.

Agus menjelaskan hal ini perlu “agar ke depan, kita bisa aman dalam menghadapi kejadian-kejadian yang tidak terduga di masa depan, dan tentunya tanpa melupakan mereka yang paling rentan terhadap dampak krisis, dan menjamin tidak ada negara yang tertinggal, tidak ada yang tertinggal."

Artikel ini telah tayang di Okezone.com dengan judul " Menperin: Industri yang Maju Secara Digital Akan Lebih Mampu ", Klik untuk baca: https://economy.okezone.com/read/2022/09/23/320/2673256/menperin-industri-yang-maju-secara-digital-akan-lebih-mampu?page=1

Editor : Stefanus Dile Payong