JAKARTA, iNewsBelu.id - Perpustakaan terbilang cukup jarang terekspos di media khususnya televisi dibandingkan fasilitas umum lainnya. Ada beberapa hal yang membuat perpustakaan cukup langka muncul di pemberitaan televisi. Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ( IJTI ) Herik Kurniawan pun menjelaskan hal tersebut terjadi.
"Dalam hal perpustakaan nasional, dalam setengah tahun itu nyaris tidak ada berita tentang perpustakaan. Satu dua, tiga, ada. Entah berapa episode yang saya kelola, hampir tidak ada," kata Herik. "Tidak ada relate, keterkaitan antara publik dengan kami, jurnalis untuk mempublikasikan," ungkapnya.
Dia mencontohkan pecinta drama Korea atau drakor mengaku memiliki ketertarikan menonton drakor karena ceritanya relate dengan kehidupan sehari-hari. Hal itu juga ada pada sinetron yang tayang di RCTI, Ikatan Cinta.
"Sinetron Ikatan Cinta bisa sampai itu dibangun tidak seperti Hiroshima dibom, satu hari selesai. Jadi kisah yang dibangun itu relate banget sama kehidupan sehari-hari," tuturnya.
"Begitu Arya Saloka masuk (lagi), bukan cuma sinetron (yang) naik sampai 53 persen, tapi RCTI naik lagi, di ranah persaingan televisi Indonesia. Arya Saloka satu orang tapi memiliki daya tarik yang sangat relate banget sama publik," pungkasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong