"Pukul 13.00 saya berencana menemui korban di kebun miliknya untuk mengambil obat semprot yang ditawarkan. Begitu sampai di gubuknya saya kaget menemukan korban dalam posisi leher terikat tali warna merah di atas pohon dan tak bernyawa lagi. Kemudian saya langsung mengabarkan kepada warga kampung di sekitar kebun," terang Nir Hajawan, Selasa (26/7/2022).
Warga yang mendengar informasi itu, segera menuju ke lokasi kejadian. Sejumlah warga juga melaporkan ke kepolisian setempat. Aparat pun langsung datang ke lokasi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kapolsek Balik Bukit, Iptu Arnis Daely mengatakan, dari hasil pemeriksaan melalui keterangan keluarga dan warga setempat, Catur diduga bunuh diri karena terjerat utang bank.
"Dari keterangan yang kami dapat, dugaan penyebab korban gantung diri adalah faktor ekonomi. Korban di ketahui memiliki sangkutan utang di bank untuk keperluan kebunnya," kata Kapolsek.
Dijelaskan, sebelum memutuskan bunuh diri, korban sempat memberikan isyarat dalam unggahan status WhatsApp nya dengan menuliskan "Bendera Kuning".
"Dari informasi warga setempat, tiga atau empat hari yang lalu korban sempat mengunggah status Bendera Kuning di WhatsApp nya. Dari unggahan statusnya, korban seperti mengalami tekanan psikologis," tutur Kapolsek.
Setelah dilakukan evakuasi mayat korban, jenazah kemudian langsung di bawa ke rumah duka di Pekon Bandar Baru untuk di mandikan dan salatkan. "Keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi dan dilakukan pemeriksaan medis oleh tim dokter. Jenazah korban sudah di serahkan ke pihak keluarga dan akan langsung di semayamkan di TPU setempat setelah selesai dimandikan dan disalatkan," pungkasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong