Artinya, kondisi alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan di 22 kabupaten/kota se-NTT dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar.
"Oleh karena itu perlu mewaspadai akan ancaman karhutla yang bisa meluas dengan cepat di saat musim kemarau," ucapnya.
Agung mengimbau masyarakat menghindari aktivitas yang dapat memicu munculnya titik api seperti membuka lahan dengan cara membakar.
Selain itu juga tidak membuang puntung rokok sembarangan terutama di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput atau dedaunan kering yang mudah tersambar api.
Ia menambahkan kondisi angin kencang yang bersifat panas dapat membuat titik api dengan cepat meluas dan sulit dikendalikan atau dipadamkan.
"Langkah pencegahan harus dijalankan dengan baik di masyarakat sehingga tidak terjadi karhutla yang berpotensi menimbulkan banyak kerugian," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong