Menurut Thomas, 13 calon taruna Akpol itu adalah perwakilan dari 4 provinsi di Papua setelah ada pemekeran 3 provinsi baru yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah.
"Dengan adanya 3 provinsi baru di Papua maka sangat wajar jika perlu dipersiapkan dari sekarang SDM Polri asal Papua untuk bisa membangun Papua ke depan. Kami nilai 13 calon yang ada ini sudah pas untuk menjawab kebutuhan SDM Polri di Papua pada masa yang akan datang," katanya.
Menurutnya, kehadiran 3 provinsi baru di Papua adalah tanggung jawab Polri untuk mengisinya dengan SDM handal asal Papua.
"Apa artinya pemekaran jika anak-anak Papua tidak disiapkan untuk jadi pemimpin? Kapolri punya tanggung jawab untuk juga mempersiapkan itu dengan memberi kesempatan 13 anak asal Papua ini untuk dididik di Akademi Kepolisian," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Provinsi Papua tersebut.
Thomas berharap Kapolri dan juga Kapolda Papua memiliki kebijakan afirmatif atas 13 calon Akpol asal Papua. Apalagi berdasarkan amanat UU Otonomi Khusus Kapolri perlu memberikan perhatian lebih, sehingga bisa mengejar ketertinggalan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
"Kebijakan afirmatif untuk anak-anak Papua harus jadi pertimbangan Kapolri dalam mengambil keputusan. Akpol dari Papua itu selama ini sangat sedikit, bahkan sangat jarang. Nah sekarang berhubung SDM anak-anak Papua sudah ada yang siap, maka Polri harus menampung mereka semua," pungkasya.
Editor : Stefanus Dile Payong