get app
inews
Aa Text
Read Next : Perang Ukraina, 300 Tentara Chechnya Dikerahkan Bantu Rusia

Video Ungkap Pertempuran Sengit Memperebutkan Bandara Antonov di Ukraina

Jum'at, 15 Juli 2022 | 07:25 WIB
header img
Rekaman video live pertempuran di Bandara Antonov, Ukraina. Foto/rt.com

MOSKOW - Rekaman live-action pertempuran memperebutkan lapangan terbang di luar ibu kota Ukraina, Kiev, diposting online oleh reporter RT Rusia Valentin Gorshenin pada Kamis (14/7/2022). Video tersebut, yang menggabungkan cuplikan dari kamera tubuh tentara dan citra yang ditangkap oleh drone, mengungkap episode pertempuran Bandara Internasional Antonov yang sebelumnya tak terlihat.

Bandara itu terletak di dekat kota Hostomel. Pertempuran itu terjadi pada hari-hari awal konflik antara Rusia dan Ukraina. Dalam rekaman itu, tentara terlihat bersiap untuk serangan helikopter di area di lapangan terbang di Belarusia. Pasukan kemudian ditampilkan turun dari helikopter dan mengamankan lapangan terbang Antonov dan beberapa bangunan di instalasi militer di dekatnya.

Helikopter serang dan angkut diperlihatkan memberikan dukungan kepada pasukan dan mengenai sasaran darat. Pasukan lintas udara pada akhirnya dicapai oleh pasukan darat yang terlihat mengalir ke lapangan terbang secara massal. Pertempuran di bandara mengakibatkan hancurnya pesawat kargo terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya, yang ditempatkan di sana.

Dikembangkan pada akhir 1980-an, raksasa buatan Soviet ini diwarisi Ukraina dan digunakan untuk pengiriman kargo. Bangkai pesawat ditangkap di film oleh drone dan dapat dilihat di akhir video. Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberi wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus di dalam negara Ukraina. Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada 2014. 

Mantan Presiden Ukraina Petro Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.” Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut